tag:blogger.com,1999:blog-90841995360552869842024-02-19T16:19:03.939+08:00Purnama ad-DeenABU NURUL NUR IBNU RAMLEE
mencari keredhaan IlahiIbnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.comBlogger29125tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-6416114477783544462011-09-09T15:58:00.001+08:002011-09-09T15:58:10.332+08:00Ingin ku kirimkan jambangan bunga<br />
Bunga kan layu jua<br />
Ingin ku kirimkan senyuman<br />
Namun mungkin tiada balasannya<br />
Ingin ku kirimkan rindu<br />
Bimbang sekali...hajat tak kesampaian<br />
Hanya DOA yang dapat ku kirimkan<br />
Moga kalian sihat sejahtera selaluIbnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-86135250273547120302010-04-16T11:46:00.001+08:002010-04-16T11:49:55.469+08:00NYAMUKHanya seekor nyamuk saja Allah hantar membunuh pemerintah yang zalim ... kisahnya ...<br /><br />Namrud Berlawan Dengan Tentera Nyamuk<br />Namrud mempunyai tentera sebanyak tujuh ratus ribu penunggang kuda dengan senjata yang lengkap. Namrud berkata kepada Nabi Ibrahim: “Hai Ibrahim, jika Tuhanmu mempunyai malaikat, maka kirimkanlah kepadaku untuk berperang denganku. Jika sanggup ambillah kerajaanku ini.”<br />Maka Nabi Ibrahim as. munajat kepada Allah SWT: “Ya Ilahi sesungguhnya Namrud dengan tenteranya menunggu kedatangan tenteramu, maka kirimkanlah kepada mereka tentera daripada selemah-lemah makhlukmu iaitu nyamuk.”<br />Ketika Namrud dan tenteranya telah berkumpul di padang yang luas, maka Allah memerintahkan nyamuk keluar dari lautan. Lalu keluarlah tentera nyamuk hingga menutupi permukaan bumi dan langit. Kemudian nyamuk bertanya: “Ya Tuhan kami, apakah yang harus kami laksanakan?” Allah berfirman: “Aku telah menjadikan rezeki kamu semua pada hari ini berbentuk daging tentera Namrud.”<br />Kemudian Allah SWT memberikan kekuatan kepada nyamuk-nyamuk tersebut. Lalu nyamuk-nyamuk tersebut menyerang tentera Namrud, menghisap semua darah mereka, Allah memerintahkan kepada nyamuk agar menunda penyeksaan terhadap Namrud. Agar ia dapat melihat sendiri kehancuran tenteranya. Maka nyamuk-nyamuk itu pun membiarkan Namrud sehingga ia dapat pulang ke istana.<br />Nabi Ibrahim as. merasa hairan dan takjub melihat peristiwa tersebut. Kemudian Allah berfirman kepadanya:<br />“Wahai Ibrahim, demi kemuliaan dan keagungan-Ku, sekiranya engkau tidak meminta kepada-Ku supaya mengutus tentera nyamuk, tentu aku akan mengirimkan yang lebih halus daripada nyamuk, jika seribu di antaranya berkumpul menjadi satu tidak mencapai besarnya nyamuk, tentu akan aku musnahkan juga mereka dengannya.”<br />Ketika telah dekat seksaan untuk Namrud, lalu Allah memerintahkan seekor nyamuk tempang sahaja untuk menjalankan tugas tersebut. Nyamuk itu berkeliling di sebatang pohon selama tiga hari. Setelah sampai tiga hari, maka ia masuk ke dalam kepala Namrud melalui lubang hidungnya. Namrud merasa sakit dan mengarahkan rakyat yang menghadapnya mengetuk kepalanya dengan kasut. Bila diketuk dengan kasut dia berasa lega. Akhirnya nyamuk tempang itu memakan otak Namrud selama 40 hari.<br />Begitu besar sifat pengasih dan penyayang Allah SWT. Allah tidak menyeksa Namrud dengan segera, tetapi masih diberi masa ia bertaubat.. Masa tiga hari yang diberikan terhadap nyamuk tersebut tidak digunakan oleh Namrud untuk menerima kebenaran Allah SWT. Maka jadilah Namrud tergolong ke dalam orang-orang yang dimurkai Allah SWT.Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-18737108632019961352010-02-22T07:47:00.002+08:002010-02-22T08:03:51.798+08:00ALAM BARZAH<br /><br />Pengarang: Imtiaz Ahmad M. Sc., M. Phil. (London)<br />Terjemahan oleh: Ir. Gusti Noor Barliandjaja and Muhammad Arifin M.A. (Madinah)<br /><br />Alam Barzah adalah kurun waktu (periode) di antara saat kematian manusia di dunia ini dengan saat pembangkitan (dihidupkannya kembali) manusia di Hari Pembalasan. Kita tidak mengetahui apa yang terjadi di dalam periode ini. Namun demikian, kita dapat menyimak dari berbagai ayat didalam kitab suci Al-Qur-an dan Hadits Nabi Muhammad SAW mengenai periode ini. Sebagai contoh, Allah SWT berfirman dalam Surat Al-An’aam Ayat 93<br /><br />Jika saja kamu dapat melihat betapa dahsyatnya saat orang-orang zalim didalam sakaratul maut, Para malaikat memukul dengan tangan mereka (seraya berkata), “Keluarkanlah nyawamu! Di hari ini kamu akan dibalas dengan siksa yang menghinakan; karena perkataan-perkataanmu yang selama ini kamu ucapkan perihal Allah yang tidak benar, dan kamu selalu sombong terhadap petunjuk (ayat-ayat)-Nya.”<br />Jelaslah dari ayat ini bahwa manusia bisa mendapatkan hukuman diwaktu kematian mereka.<br />Begitu juga dengan firman Allah SWT didalam Surat Al-Anfal ayat 50 51:<br /><br />Jika saja kamu dapat melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang kafir di saat kematian mereka, seraya memukul wajah dan punggung mereka (sambil berkata), “Rasakanlah olehmu siksa yang membakar.<br />Yang demikian itu akibat dari perbuatanmu sendiri (semasa hidupmu). Sesungguhnya Allah tidaklah sekali-kali berbuat aniaya terhadap hamba-hamba-Nya.<br />Jelaslah sudah dari dua ayat diatas bahwa, kita tidak bisa melihat apa yang terjadi pada kurun waktu itu. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun tidak bisa menyaksikan bagaimana para malaikat menyiksa orang-orang kafir di pertempuran Badar. Peristiwa yang tidak tampak oleh mata ini di jelaskan kepada kita sebagai wujud kasih-sayang Allah SWT, untuk petunjuk bagi kita. Lebih lanjut para ulama menjelaskan, bagian ayat “rasakanlah olehmu siksa yang membakar”, bahwa para malaikat mencambuk para kafirin dengan batang baja yang membara ke wajah dan punggung mereka.<br />Allah SWT menjelaskan perihal penenggelaman para pengikut Fir’aun didalam Surat Nuh Ayat 25:<br /><br />Mereka ditenggelamkan akibat dosa-dosa yang telah mereka lakukan, kemudian mereka dimasukkan kedalam api neraka. Maka tiadalah mereka dapati penolong selain Allah.<br />Disini lebih jelas disebutkan bahwa pengikut Fir’aun dilemparkan kedalam api neraka setelah mereka ditenggelamkan didalam air (laut), menunjukkan bahwa ada hukuman yang langsung dijatuhkan ketika kematian itu datang. Menarik untuk digaris-bawahi bahwa hukuman api neraka disebutkan bersama-sama dengan penenggelaman kedalam air. Imam Razi mengatakan bahwa hal ini merupakan bukti kuat adanya hukuman di alam Barzah maupun didalam kubur. Beliau menegaskan, penggunaan kata “fa” dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa hukuman api neraka itu telah ditimpakan segera setelah penenggelaman mereka. Jadi, disini tidak merujuk pada hukuman pada Hari Pembalasan.<br />Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Ghafir (disebut juga Al-Mu’min) Ayat 45, 46:<br /><br />Maka, Allah telah menyelamatkannya dari tipu daya jahat yang mereka rancang (terhadapnya), dan Fir’aun beserta pengikutnya dikelilingi oleh adzab yang amat buruk.<br />Api neraka dinampakkan kepada mereka pada pagi dan petang. Dan pada saat Hari Pembalasan tiba (diperintahkan kepada malaikat): “Masukkanlah para pengikut Fir’aun kedalam siksa yang amat pedih.”<br />Dari ayat ini, sekali lagi terbuktikan adanya hukuman untuk orang-orang kafir didalam kubur, selain dari hukuman yang akan diterima mereka di Hari Pembalasan.<br />Abdullah bin Mas’ud RA menerangkan, bahwa ayat ini menyatakan ruh para pengikut Fir’aun dibawa menuju neraka dalam bentuk burung-burung hitam setiap pagi dan petang. Kepada mereka itu dikatakan bahwa, inilah tempat tinggal mereka yang terakhir. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Takatsur Ayat 1~4:<br /><br />Bermegah-megahan duniawi telah melalaikanmu. Sehingga kamu masuk kedalam kubur. Janganlah begitu, kamu akan segera mengetahuinya (akibat perbuatanmu itu). Sekali lagi, janganlah begitu, kamu akan segera mengetahuinya.<br />Disini terdapat pengulangan kalimat ‘Kamu akan segera mengetahuinya’. Khalifah ‘Ali RA menjelaskan hal pengulangan kalimat ini, sebagaimana diriwayatkan oleh Zir bin Hubeisy RA, bahwa kalimat pertama merujuk kepada siksa kubur dan yang ke-dua merujuk kepada Hari Pembalasan.<br />Pada akhirnya, Allah SWT menegaskan didalam Al-Qur’an (Surat Thaahaa Ayat 124):<br /><br />Barang siapa berpaling dari mengingat-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit, dan pada Hari Pembalasan, Kami akan membangkitkannya dalam keadaan buta.<br />Ibnu Mas’ud RA dan Abu Sa'id Al-Khudri RA mengatakan bahwa arti ungkapan ‘hidup yang sempit’ adalah siksa kubur. Begitu juga, Abu Hurairah RA meriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda mengenai arti kalimat diatas adalah, Allah SWT akan mengirim 99 ekor ular ke dalam kubur orang-orang kafir. Ular-ular ini terus-menerus menggerogoti tubuh orang kafir itu hingga Hari Pembalasan tiba.<br />Lalu apa yang terjadi dengan jiwa seseorang setelah mati? Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ketika jiwa seseorang yang beriman meninggalkan jasadnya, ia diangkat ke langit oleh dua malaikat. Malaikat-malaikat itu berkata, jiwa yang shaleh (baik) telah kembali dari bumi. Semoga Allah SWT memberkahimu dan tubuh yang dulu biasa kau tempati. Jiwa itu kemudian dihadirkan kepada Allah SWT. Kemudian Allah memerintahkan, “Tempatkan jiwa ini di Sidratul-Muntaha sampai datangnya Hari Pembalasan.<br /><br />Ketika jiwa orang kafir keluar dari jasadnya, para malaikat mengatakan bahwa jiwa yang buruk telah kembali dari bumi. Para malaikat mengutukinya dan bau busuknya menyebar ke segala penjuru. Allah SWT memerintahkan kepada para malaikat agar menempatkannya didalam Sijjin. Jadi, Sijjin adalah suatu tempat dimana jiwa dan amal perbuatan orang-orang kafir disimpan. Rasulullah SAW menutupkan pakaian ke hidung beliau untuk menggambarkan betapa busuknya bau jiwa seorang kafir. (H.R. Muslim)<br />Ada beberapa hadits yang menerangkan lebih lanjut perihal periode di alam kubur.<br /><br />Anas meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, ketika seseorang selesai dikuburkan setelah kematiannya dan keluarga serta teman-temannya telah meninggalkan kuburnya, ia bisa mendengar suara langkah-langkah kaki yang pergi meninggalkannya. Dua malaikat mendatangi si mayit di dalam kuburnya. Kedua malaikat itu membuatnya terduduk dan menanyainya dengan pertanyaan berikut ini: “Apakah yang engkau ketahui perihal Muhammad (SAW)?” Orang yang sungguh-sunguh beriman menjawab, “Saya bersaksi bahwa beliau adalah hamba Allah SWT yang taat dan Rasul (utusan)-Nya yang benar.” Para malaikat itu kemudian berkata, “Jika kamu tidak beriman, tempatmu pastilah didalam neraka. Sekarang, lihatlah olehmu neraka itu. Dan Allah SWT telah menggantinya dengan surga firdaus dan lihatlah juga olehmu surga itu sekarang.”<br />Orang-orang munafik dan orang-orang kafir pun akan diberi pertanyaan yang sama, “Apakah yang kamu ketahui tentang Muhammad SAW?” Mereka menjawab, “Tidak ada satupun yang aku ketahui, dulu aku hanya mengatakan apa yang dikatakan orang-orang.” Para malaikat akan mengatakan kepadanya, “Tidakkah kamu pernah mencoba untuk mengenalnya atau pernahkah kamu ikuti orang-orang yang beriman?” Dan para malaikatpun memukulnya dengan batang besi panas. Orang kafir itupun menangis kesakitan dengan sekencang-kencangnya, semua yang berada di alam raya, kecuali jin dan manusia, akan mendengar ratap-tangisnya. (Bukhari dan Muslim)<br /><br />Asma bin Abu Bakar RA meriwayatkan bahwa pada suatu hari Nabi Muhammad SAW menasehati umat dan menjelaskan perihal siksa kubur. Ketika beliau menjelaskan hal ini, semua orang beriman mulai menangis dengan kerasnya, sehingga terciptalah suasana seperti berbaurnya beraneka-ragam ratap-tangis. (Bukhari)<br />Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW melantunkan do’a berikut ini seperti halnya beliau membaca ayat-ayat dari Al-Qur’an: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan dan pertolonganmu dari siksa neraka, dari siksa kubur, dari ujian semasa hidup dan ketika mati, dan dari godaan yang berhubungan dengan dajjal.” (Muslim)<br />Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Membaca Surat Al-Mulk sebagai sebuah kebiasaan rutin akan menyelamatkan seseorang dari siksa kubur.” (Tirmidzi)<br />Saya berdoa kepada Allah SWT memohon perlindungan dan pertolongan-Nya, bagi saya dan para pembaca maupun penyimak artikel ringkas ini, dari siksa neraka, siksa kubur, dan dari ujian yang terkait dengan Dajjal. Amiin.Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-38542808588042815472010-02-07T16:30:00.002+08:002010-02-07T16:40:57.494+08:00QIYAMUL LAIL<strong>Qiyamul Lail (Shalat Malam)</strong><br />Allah Ta’aala berfirman:<br />"Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." <br />(QS. Azd-Dzariyaat: 17-18)<br />Ayat ini berkaitan dengan sifat orang-orang muhsinin (yang baik). <br />Ibn `Abbas -Radhiallahu ‘Anhuma mengatakan: “Tiadalah berlalu malam bagi mereka melainkan pasti mereka mengambil sebahagiannya (untuk shalat malam).”<br />Allah Ta’aala berfirman pula tentang sifat ibadur-Rahman: " Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka (Shalat malam)." <br />(QS. Al-Furqan: 64)<br /><br />Allah Ta’aala berfirman:<br />"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya (untuk shalat malam), sedang mereka berdo´a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." <br />(QS. As-Sajdah: 16-17)<br />Tatkala mereka menyembunyikan amal ibadah mereka dan tertutup oleh kegelapan malam maka Allah-pun menyembunyikan pahala bagi mereka.<br />Rasulullah -Shallallaahu ‘ Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: <br />“Shalat yang paling afdhal setelah shalat wajib adalah shalat malam.” <br />(HR. Muslim dan lain-lain).<br />Dalam hadits yang lain disebutkan kepada Rasulullah -Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam seseorang yang tidur sepanjang malam sampai subuh lalu baginda -Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: <br />“Dia adalah seorang yang kedua telinganya dikencingi Syaitan.” <br />(HR. Bukhari - Muslim)<br />Rasulullah -Shallallaahu ‘ Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda pula: “Syaitan membuat tiga ikatan di tengkuk salah seorang daripada kamu ketika dia tidur. Ia pukulkan pada tiap ikatan itu ucapan “Malam masih panjang, tidur lagi sajalah!” Jika ia bangun dan berzdikir kepada Allah, lepaslah satu ikatan. Jika dilanjutkan dengan berwudhu , terurailah ikatan yang kedua. Dan jika ia shalat, maka lepaslah ikatan yang ketiga. Maka pagi harinyapun ia bersemangat dan baik keadaan jiwanya. Sebaliknya jika tidak, iapun jadi malas dan buruk keadaan jiwanya.” <br />(HR. Bukhari - Muslim)<br />Rasulullah -Shallallaahu ‘ Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda pula: “Kedudukan Rabb (Allah) yang paling dekat dengan hambanya adalah dipenghujung malam, jika anda mampu untuk berzikir kepada Allah pada saat itu maka lakukanlah.” <br />(HR. At-Tirmidzi, Ibn Huzaimah dll dengan sanad shahih)<br />Baginda -Shallallaahu ‘ Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda pula: <br />“Rabb (Tuhan) kami yang Maha Suci lagi Maha Tinggi turun kelangit dunia tiap malam ketika tersisa sepertiga malam terakhir seraya berkata: “Siapa berdo´a kepada-Ku pasti Aku kabulkan, siapa meminta kepada-Ku pasti Aku beri dan siapa memohon ampun kepada-Ku pasti Aku ampuni ia.”<br />(HR. Bukhari - Muslim)<br />Baginda -Shallallaahu ‘ Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda pula: <br />“Pintu-pintu langit dibuka pada pertengahan malam lalu penyeru-pun menyeru: “Apakah ada orang berdo´a, pasti dikabulkan do´anya. Apakah ada orang meminta, pasti diberi permintaannya. Dan apakah ada orang yang banyak masalah, pasti dihilangkan darinya. Maka tidaklah seorang muslim pun yang berdo´a saat itu melainkan pasti Allah mengabulkannya kecuali zaniah (pelacur yang belum bertaubat) dan `Asysyaar (Seorang yang mengambil harta manusia dengan cara bathil).” <br />(Hadits shahih diriwayatkan at-Tabrani)<br />Dari ‘Aisyah -Radhiallahu ‘Anha berkata: “Bahwasannya Rasulullah -Shallallaahu ‘ Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam shalat malam sampai pecah-pecah (bengkak) kedua kakinya, lalu akupun berkata kepada Baginda: “Mengapa anda lakukan ini wahai Rasulullah, padahal telah diampuni dosa anda yang lalu dan yang akan datang?” Baginda -Shallallaahu ‘ Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Tidakkah sepatutnya aku menjadi hamba yang bersyukur”. <br />(HR. Bukhari - Muslim)<br />Bahwasannya sahabat ‘Abdullah Ibn Mas´ud -Radhiallahu ‘Anhu apabila telah datang malam dan semua mata telah terlelap beliau bangun dan terdengarlah dengungan suaranya seperti dengungan lebah, sampai menjelang subuh.<br />Al-Hasan al-Bashri -Rahimahullah ditanya: “Mengapa orang-orang yang rajin bertahajjud itu wajah mereka berseri-seri?” beliau menjawab: “Sebab mereka menyendiri bersama ar-Rahman, lalu Dia pakaikan pada mereka seberkas cahaya dari cahaya-Nya.”<br />Al Hasan -Rahimahullah berujar: “Seseroang melakukan suatu dosa, maka iapun terhalang dari qiyamullail.”<br />Seseorang bertanya kepada orang shaleh, Aku tidak dapat bangun malam. Tunjukkan padaku obatnya! Orang shaleh itupun menjawab: “Janganlah kamu bermaksiat kepada-Nya (Allah) disiang hari, pasti Dia akan membangunkanmu di malam hari.”<br />Sufyan Ats-Tsawri -Rahimahullah bercerita aku benar-benar terhalang daripada qiyamullail selama lima bulan gara-gara satu dosa yang aku lakukan.<br />Abu Sulaiman -Rahimahullah bertutur: “Kelazatan malam yang dirasakan oleh orang yang rajin shalat malam itu lebih besar daripada kelazatan lahwun (perbuatan sia-sia) yang dirasakan oleh ahlinya. Sungguh jika tidak ada malam aku tidak ingin berlama-lama tinggal didunia ini.”<br />Ibn al-Munkadir -Rahimahullah berujar: “Kelazatan dunia ini hanya tiga perkara: qiyamul lail, berjumpa dengan ikhwan (teman-teman yang shaleh), dan shalat berjama´ah.”Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-50622336296979458722009-12-23T15:19:00.000+08:002009-12-23T15:19:39.253+08:00Solat-Solat Sunat<a href="http://www.tayibah.com/eIslam/solatsunat.htm">Solat-Solat Sunat</a>Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-22957057575710277292009-12-23T08:41:00.001+08:002009-12-23T08:46:43.910+08:00<span style="font-family:georgia;font-size:180%;"><strong><span style="color:#ff0000;">Kisah Qaarun yang kaya-raya</span><br /></strong></span><br />Firman Allah :<br />“Sesungguhnya Qaarun adalah ia dari kaum Nabi Musa, kemudian ia berlaku sombong dan zalim terhadap mereka; dan Kami telah mengurniakannya dari berbagai jenis kekayaan yang anak-anak kuncinya menjadi beban yang sungguh berat untuk dipikul oleh sebilangan orang yang kuat sasa. (Ia berlaku sombong) tatkala kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah engkau bermegah-megah (dengan kekayaanmu), sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang bermegah-megah” (seperti lagakmu itu).<br />Dan tuntutlah dengan harta kekayaan yang telah dikurniakan Allah kepadamu akan pahala dan kebahagiaan hari akhirat dan janganlah engkau melupakan bahagianmu (keperluan dan bekalanmu) dari dunia ; dan berbuat baiklah (kepada hamba-hamba Allah) sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu (dengan pemberian ni’mat-Nya yang melimpah-limpah); dan janganlah engkau melakukan kerosakan di muka bumi; sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang berbuat kerosakan”.<br />Qaarun menjawap (dengan sombongnya): “Aku diberikan harta kekayaan ini hanyalah disebabkan pengetahuan dan kepandaian yang ada padaku” (Kalaulah Qaarun bijak pandai) tidakkah ia mengetahui dan pandai memahami, bahawa Allah telah membinasakan sebelumnya, dari umat-umat yang telah lalu, orang-orang yang lebih kuat daripadanya dan lebih banyak mengumpulkan harta kekayaan? dan (ingatlah) orang-orang yang berdosa (apabila mereka diseksa) tidak lagi ditanya tentang dosa-dosa mereka, (kerana Allah sedia mengetahuinya)<br />Kemudian Qaarun keluar kepada kaumnya dengan memakai perhiasannya. (Pada sa’at itu) berkatalah orang-orang yang semata-mata inginkan kesenangan kehidupan dunia: “Alangkah baiknya kalau kita ada kekayaan seperti yang didapati oleh Qaarun! Sesungguhnya dia adalah seorang yang bernasib baik”.<br />Dan berkata pula orang-orang yang diberi ilmu (diantara mereka): “Janganlah kamu berkata demikian, pahala dari Allah lebih baik bagi orang yang beriman dan beramal salih; dan tidak akan dapat menerima (pahala yang demikian) itu melainkan orang-orang yang sabar”. (Ya’ni yang sabar dalam mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangannya)<br />Lalu Kami timbuskan dia bersama-sama dengan rumahnya di dalam tanah, maka tidaklah ia mendapat sebarang golongan yang boleh menolongnya dari azab Allah, dan ia pula tidak dapat menolong dirinya sendiri.<br />Dan orang-orang yang pada masa dahulu bercita-cita mendapat kekayaan seperti Qaarun – mulai sedar sambil berkata: “Wah! Sesungguhnya Allah memewahkan rezeki bagi sesiapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hambaNya, dan Dialah juga yang menyempitkannya. Kalau tidak kerana Allah memberi pertolongan kepada kita tentulah kita akan dibinasakan dengan tertimbus di dalam tanah (seperti Qaarun). Aduhai! Sesungguhnya orang-orang yang kufurkan ni’mat Allah itu tidak akan berjaya!” ( Ya’ni kekayaan dan kemiskinan adalah menurut ketetapan Allah dan hikmat kebijaksanaanNya. Sebenarnya kemewahan yang diperolehi seseorang itu tidaklah menjadi alamat bahawa ia diredhai Allah; demikian juga kemiskinan yang menimpa seseorang, tidak menjadi alamat bahawa ia dimurkai Allah)<br />(Al-Qasas, 76-82)Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-31865167041207456482009-11-08T10:02:00.002+08:002009-11-08T10:07:24.895+08:00<span style="font-size:180%;color:#cc0000;"><strong>CINTA</strong></span><br /><strong><span style="font-size:180%;color:#cc0000;"></span></strong><br /><span style="font-size:130%;">Usah permainkan Cinta</span><br /><span style="font-size:130%;">Sebab ia akan menyakiti kamu</span><br /><span style="font-size:130%;">Usah jadikan Cinta teman</span><br /><span style="font-size:130%;">Seringkali Cinta itu menipu</span><br /><span style="font-size:130%;">Usah jadikan Cinta sahabat</span><br /><span style="font-size:130%;">Seringkali ia mengkhianati</span><br /><span style="font-size:130%;">Usah bersembang denganCinta</span><br /><span style="font-size:130%;">Kerna Cinta sering mencacimu</span><br /><span style="font-size:130%;">Tetapi jangan jadikan Cinta itu musuh</span><br /><span style="font-size:130%;">Sebab ia akan membunuhmu</span><br /><span style="font-size:130%;">Jangan sesekali banyak berCinta</span><br /><span style="font-size:130%;">Kerna ia akan memalukan kamu.</span>Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-79841886988609944862009-10-09T10:03:00.002+08:002009-10-09T10:03:57.001+08:00JANGAN MENGHINA<br />Andai anda bijaksana<br />Madah kata biar mulia<br />Kalau anda insan berada<br />Biar anda bertimbang rasa<br />Allah jadikan semua insan<br />Dengan sebaiknya<br />Semulia kejadian<br />Sama darjatnya di sisi tuhan<br />Tiada tingginya tiada rendahnya<br />Janganlah kita hinakan<br />Itulah rahmatnya dari Allah<br />Pada hambaNyaIbnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-16543894846084060682009-10-04T16:45:00.003+08:002009-10-04T16:55:43.868+08:00<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh4h-Y4bDIv6mVhRfqzslHONJyCxk3Pl9cYzq8nw3gweI5cdrkfvaRXznGl2AoN4QhFLgg8ovtaucoJFQ4cF9CDB-YVRQ2OgrMAxAt_kU4X4Cy_U_awz42XMyu-SVWRh30lhT8qUkzMHY/s1600-h/Picture15ogos07+009.bmp"><img style="MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 291px; FLOAT: left; HEIGHT: 400px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5388665356001293698" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh4h-Y4bDIv6mVhRfqzslHONJyCxk3Pl9cYzq8nw3gweI5cdrkfvaRXznGl2AoN4QhFLgg8ovtaucoJFQ4cF9CDB-YVRQ2OgrMAxAt_kU4X4Cy_U_awz42XMyu-SVWRh30lhT8qUkzMHY/s400/Picture15ogos07+009.bmp" /></a><br /><br /><br /><p> </p><p> </p><br /><br />KITA MULIA KERANA BERKUASA DAN ADA KUASA<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />MABUK KUASA KITA JADI GILA - GILA KUASAIbnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-66055709208693327062009-10-04T13:24:00.002+08:002009-10-04T13:33:07.056+08:00<span style="font-size:130%;color:#006600;"><strong>SIAPALAH AKU</strong></span><br /><br />Ketika kesepian aku termenung<br />Hatiku resah gelisah<br />Sambil mencari ketenangan<br />ku bertasbih memuji Mu<br />tidak pernah jemu rasanya<br />walau beribu kali diulangi<br /><br />ketika itu ku tahu<br />kewujudan diriku sebenarnya<br /><br />ku terus memuji Mu<br />kerana aku hanyalah hamba<br />sentiasa mengharap dari Mu<br />kerana Kau mahakuasa<br /><br />jika ku Kau murkai<br />kerana dosa ku<br />itu hak Mu<br /><br />ku tetap mencari redha Mu<br />ku mengharap rahmat dari Mu <a href="http://s3mp4g.blogspot.com/2009/06/maaf-ku-curi-wajahmu.htmlHYPERLINKhttp://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2005547963392625575&postID=1010718767202447759"></a>Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-16611588968131378962009-09-13T14:31:00.000+08:002009-09-13T14:31:55.793+08:00YouTube - Nazam Lembaran<a href="http://www.youtube.com/watch?v=iI-SLNZvXIM&feature=related">YouTube - Nazam Lembaran</a>Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-84643305040871005222009-08-07T20:38:00.002+08:002009-08-07T20:49:32.171+08:00<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAtCJ4_gDCMpk5_EI-Nz0GZo1cnawM3cnqx6TqBsNeo3yTaWjAy5dG4I6CcuaVkXxloR9Bvp10yZXiPN0hAukSjf0NkKDFGCqQXZilHYyGU0JJ6Qm4jXhkqM2LjwaPFPYtFcBLvWMgSLs/s1600-h/bf1d05453b9cae7a%5B1%5D.jpg"><img style="MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 113px; FLOAT: left; HEIGHT: 170px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367200509956952226" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAtCJ4_gDCMpk5_EI-Nz0GZo1cnawM3cnqx6TqBsNeo3yTaWjAy5dG4I6CcuaVkXxloR9Bvp10yZXiPN0hAukSjf0NkKDFGCqQXZilHYyGU0JJ6Qm4jXhkqM2LjwaPFPYtFcBLvWMgSLs/s400/bf1d05453b9cae7a%5B1%5D.jpg" /></a><br /><span style="font-size:180%;"><strong><span style="color:#006600;">SELEPAS HOMEDIALIASIS</span></strong><br /></span>Selalunya bila balik dari rawatan dialisis, kalbu akan merintih kerana badan lesu dan letih, hanya pada Allah bermunajat memohon segala hajat, agar jiwa beroleh tenang dan taqwa. Pabila hilang lesu dan letih, minda pun segar kembali pulih, layari seketika blog, walau pun tidak ide nak menulis, baca ulasan rakan-rakan blogger. Hati kembali tenang dan bersemangat semula bila rakan-rakan blogger, terutamanya: <em><span style="color:#ff0000;">a kl citizen, zai, anak muaalaf, triple x malaya, cahaya kenikmatan, afrar yunus</span>,</em> mendoa dan memberi ransangan semangat, begitu juga dengan ulasan dari <em><span style="color:#ff0000;">na’im nik’mat, nurkasih, aisha, matabulat (lat)</span>,</em> membuat jiwa selesa.<br /><br />Setiap kali masa terluang akan ku layari, seboleh-boleh semua blog yang mengikuti akan blogku, akan bertambah pengetahuan cetekku ini apabila membaca nukilan-nukilan dari teman-teman blogger semua. Di sini pada rakan-rakan blogger semua aku ucapkan Syukran, Jazakallahu Khairan Kathira ……..Aminn Yaa Robbal “Alamin…….Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-76037828977557249732009-07-31T20:42:00.002+08:002009-07-31T20:44:15.422+08:00<span style="font-family:verdana;color:#006600;"><strong>KEBAHAGIAAN DALAM DUKA</strong></span> <a title="'" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2005547963392625575&postID=563949542907293878"></a><br /><br />Ku sangka jalan luas lurus tiada bengkang bengkoknya<br />Kekadang disitulah ada bahayanya<br />Kecualilah jalan lurus yang luas terbentang, panjang tanpa tepiannya<br />Terasa kebebasan tanpa dikongkong<br />Selesa tidak dibelenggu<br />Tapi ianya umpama sekeping kertas ditimbunan buku<br />Lalai dihimpit kebodohan sendiri<br />Namun ku cari jati diri melalui jalan berliku<br />Walaupun jalan luas lurus senang dilalui<br />Ku tahu tiada keselesaan di jalan berliku<br />Namun itulah jalan yang ku lalui<br />Kerana di hujung sana ada kedamaian<br />Tiada bisikan gembira kedengaran di telinga<br />Cuma rasa duka kecewa singgah dijiwa<br />Kebahagiaan diriku adalah rasa duka ku<br />Selama ini duka itulah kebahagiaanku<br />Ketikanya akan tiba mengecapi kebahagian dalam duka<br />Mungkin waktu itu aku masih lalai dengan khayalan indah duniaIbnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-53615027794735257632009-07-22T08:27:00.000+08:002009-07-22T08:37:18.351+08:00<div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGrWpoKyX_sB8JX5p7gi2gnhjI9QLbQfjnY_zLVEB514MrC61vy-Yb_FEtxXAiqEJULfQwAuYf7STrYzBsxBxSlIAJejIfgQFm0BwULalLMsaTBtmEF0pfmD8K6Px0Ez-Cc3584-Uk1MM/s1600-h/a276a171171f3b7e%5B1%5D.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5361074903707789938" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 112px; CURSOR: hand; HEIGHT: 130px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGrWpoKyX_sB8JX5p7gi2gnhjI9QLbQfjnY_zLVEB514MrC61vy-Yb_FEtxXAiqEJULfQwAuYf7STrYzBsxBxSlIAJejIfgQFm0BwULalLMsaTBtmEF0pfmD8K6Px0Ez-Cc3584-Uk1MM/s400/a276a171171f3b7e%5B1%5D.jpg" border="0" /></a><br /><br />Kini telah hampir setahun aku menjalani rawatan dialisis, dalam seminggu tiga kali berulang alik ke Pusat Rawatan Dialisis, empat jam setiap kali rawatan, apabila selesai rawatan selalunya badan akan rasa keletihan, minda juga letih, tiada daya upaya untuk menulis. Maka blog akan tinggal kosong agak lama juga.<br /><br />Mesin dialisis dicipta sebagai alat mencuci atau kitaran darah bagi pesakit-pesakit kegagalan buah pinggang, ianya sebagai alternatif sahaja sebagai fungsi menjalankan kerja-kerja yang dilakukan oleh buah pinggang, tidak akan selamanya sama seperti buah pinggang ciptaan Allah. </div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVItZxUDfn35VrrkB9qF3HkNwcmTj9v1VozDfQRomQ4wsG0zd-cSOx67oz4Fc532nhJXd6n058ajnKw16bFd8DcXEN2eoxe6r0u-cE9JjQKAqMVPHenOZSKkGV-_KlXloJRE64qw8rvc/s1600-h/c1167780b8e136c6%5B1%5D.jpg"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVItZxUDfn35VrrkB9qF3HkNwcmTj9v1VozDfQRomQ4wsG0zd-cSOx67oz4Fc532nhJXd6n058ajnKw16bFd8DcXEN2eoxe6r0u-cE9JjQKAqMVPHenOZSKkGV-_KlXloJRE64qw8rvc/s1600-h/c1167780b8e136c6%5B1%5D.jpg"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVItZxUDfn35VrrkB9qF3HkNwcmTj9v1VozDfQRomQ4wsG0zd-cSOx67oz4Fc532nhJXd6n058ajnKw16bFd8DcXEN2eoxe6r0u-cE9JjQKAqMVPHenOZSKkGV-_KlXloJRE64qw8rvc/s1600-h/c1167780b8e136c6%5B1%5D.jpg"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVItZxUDfn35VrrkB9qF3HkNwcmTj9v1VozDfQRomQ4wsG0zd-cSOx67oz4Fc532nhJXd6n058ajnKw16bFd8DcXEN2eoxe6r0u-cE9JjQKAqMVPHenOZSKkGV-_KlXloJRE64qw8rvc/s1600-h/c1167780b8e136c6%5B1%5D.jpg"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVItZxUDfn35VrrkB9qF3HkNwcmTj9v1VozDfQRomQ4wsG0zd-cSOx67oz4Fc532nhJXd6n058ajnKw16bFd8DcXEN2eoxe6r0u-cE9JjQKAqMVPHenOZSKkGV-_KlXloJRE64qw8rvc/s1600-h/c1167780b8e136c6%5B1%5D.jpg"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVItZxUDfn35VrrkB9qF3HkNwcmTj9v1VozDfQRomQ4wsG0zd-cSOx67oz4Fc532nhJXd6n058ajnKw16bFd8DcXEN2eoxe6r0u-cE9JjQKAqMVPHenOZSKkGV-_KlXloJRE64qw8rvc/s1600-h/c1167780b8e136c6%5B1%5D.jpg"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVItZxUDfn35VrrkB9qF3HkNwcmTj9v1VozDfQRomQ4wsG0zd-cSOx67oz4Fc532nhJXd6n058ajnKw16bFd8DcXEN2eoxe6r0u-cE9JjQKAqMVPHenOZSKkGV-_KlXloJRE64qw8rvc/s1600-h/c1167780b8e136c6%5B1%5D.jpg"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVItZxUDfn35VrrkB9qF3HkNwcmTj9v1VozDfQRomQ4wsG0zd-cSOx67oz4Fc532nhJXd6n058ajnKw16bFd8DcXEN2eoxe6r0u-cE9JjQKAqMVPHenOZSKkGV-_KlXloJRE64qw8rvc/s1600-h/c1167780b8e136c6%5B1%5D.jpg"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVItZxUDfn35VrrkB9qF3HkNwcmTj9v1VozDfQRomQ4wsG0zd-cSOx67oz4Fc532nhJXd6n058ajnKw16bFd8DcXEN2eoxe6r0u-cE9JjQKAqMVPHenOZSKkGV-_KlXloJRE64qw8rvc/s1600-h/c1167780b8e136c6%5B1%5D.jpg"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVItZxUDfn35VrrkB9qF3HkNwcmTj9v1VozDfQRomQ4wsG0zd-cSOx67oz4Fc532nhJXd6n058ajnKw16bFd8DcXEN2eoxe6r0u-cE9JjQKAqMVPHenOZSKkGV-_KlXloJRE64qw8rvc/s1600-h/c1167780b8e136c6%5B1%5D.jpg"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVItZxUDfn35VrrkB9qF3HkNwcmTj9v1VozDfQRomQ4wsG0zd-cSOx67oz4Fc532nhJXd6n058ajnKw16bFd8DcXEN2eoxe6r0u-cE9JjQKAqMVPHenOZSKkGV-_KlXloJRE64qw8rvc/s1600-h/c1167780b8e136c6%5B1%5D.jpg"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVItZxUDfn35VrrkB9qF3HkNwcmTj9v1VozDfQRomQ4wsG0zd-cSOx67oz4Fc532nhJXd6n058ajnKw16bFd8DcXEN2eoxe6r0u-cE9JjQKAqMVPHenOZSKkGV-_KlXloJRE64qw8rvc/s1600-h/c1167780b8e136c6%5B1%5D.jpg"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVItZxUDfn35VrrkB9qF3HkNwcmTj9v1VozDfQRomQ4wsG0zd-cSOx67oz4Fc532nhJXd6n058ajnKw16bFd8DcXEN2eoxe6r0u-cE9JjQKAqMVPHenOZSKkGV-_KlXloJRE64qw8rvc/s1600-h/c1167780b8e136c6%5B1%5D.jpg"></a><div><br />Selalunya rawatan ini memerlukam pesakit banyak bersabar, apa tidaknya, empat jam tersadai di bangku dialisis, fikirkankanlah aktiviti yang boleh kita lakukan selama itu jika kita kuat dan cergas tidak teperok di bangku tersebut, seperkara lagi memerlukan kesabaran ialah, setiap kali rawatan akan merasai akan kesakitan tusukan dua batang jarum di lengan/tangan atau bahagian-bahagian yang ditentukan, satu jarum menyambung dengan saluran untuk aliran darah keluar dan satu lagi untuk masuk semula setelah darah dikitarkan di mesin. </div>Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-19359970464896307562009-06-21T07:45:00.000+08:002009-06-21T08:27:32.029+08:00<span style="font-family:arial;color:#33cc00;"><strong>Adakah Amalan Khusus di Bulan Rejab?<br /></strong></span>Jauhnya sebahagian umat Islam dari ajaran agamanya mengakibatkan mereka tak mampu membedakan antara ajaran agama atau bukan. Sesuatu yang merupakan ajaran agama terkadang dipandang bukan ajaran agama. Sebaliknya, sesuatu yang bukan ajaran agama justru dipandang sebagai ajaran agama.<br />Di sinilah peranan ilmu syar'i sangat penting dan menentukan, sehingga seseorang tak salah dalam mengklasifikasikan suatu persoalan, <em>ushuliyah kah (pokok/prinsip) </em>atau tergolong masalah <em>furu'iyah (cabang) </em>yang di dalamnya terbuka pintu ijtihad dan perbedaan pendapat.<br />Di sisi lain, ada beberapa persoalan yang secara jelas termasuk yang diada-adakan dalam agama ini yang seharusnya ditinggalkan karena tidak berdasarkan dalil yang jelas dan tegas, tetapi diamalkan oleh sebahagian besar umat Islam<br />Dalam hal ini ada dua kemungkinan, iaitu:<br />§ <strong>Pertama</strong>, kemungkinan mereka melakukan amalan tersebut kerana tidak tahu bahawa hal itu tidak ada contoh dan tuntunannya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga menganggapnya sebagai ajaran agama.<br />§ <strong>Kedua</strong>, mengetahui bahawa hal itu sebagai perbuatan yang tidak ada dasar dan dalilnya, tetapi dengan berbagai dalih dan kebenaran yang dipaksakan, mereka melakukan perbuatan tersebut, sehingga semakin memantapkan orang-orang awam bahawa hal itu merupakan ajaran agama yang harus diamalkan.<br />Padahal, Allah Ta’ala tidak menerima amalan seseorang, kecuali yang memang merupakan ajaran agama dan dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Baginda bersabda,"<em>Barangsiapa melakukan suatu amalan tidak atas perintahku maka amalan itu tertolak</em>." (HR. Muslim).<br />Ajaran Yang Tidak Ada Perintah Dari Rasululllah shallallahu ‘alaihi wasallam, Tapi Membudaya Dan Diamalkan Umat.<br />Di antara persoalan yang termasuk tidak ada contoh dan tuntunannya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tetapi kebanyakan umat Islam melakukannya adalah memilih bulan Rejab untuk melakukan ibadah-ibadah khusus, misalnya puasa sebulan penuh atau sebagiannya, dan meyakininya memiliki keutamaan yang besar. Atau -dan ini turun temurun sejak nenek moyang- menyelenggarakan peringatan Isra' Mi'raj pada malam 27 Rejab atau malam lain di bulan tersebut.<br />Biasanya, peringatan Isra' Mi'raj itu diselenggarakan di dalam masjid. Masyarakat yang hadir dalam peringatan tersebut dari berbagai kalangan . Dari orang-orang awam, ulama hingga pegawai kerajaan.<br />Kerana sangat semarak dan ramainya peringatan Isra' Mi'raj tersebut, kadang-kadang umat Islam yang hadir lupa bahawa mereka sedang berada di rumah Allah Ta’ala. Akhirnya tak terhindarkan lagi bercampurnya kebenaran dan kebatilan dalam masjid tersebut, sehingga masjid itu berubah fungsinya menjadi tempat keramaian dan bersenang-senang/ hiburan.<br />Masjid-masjid itu boleh dan sah diadakan berbagai pertemuan yang diselenggarakan di dalamnya, jika berupa majlis ta'lim, mengaji kandungan al-Qur'an al-Karim atau halaqah ilmu-ilmu agama, berdzikir kepada Allah ‘azza wajalla, memusyawarahkan perkara-perkara yang bermanfaat bagi umat dan lain-lain yang masih dalam kerangka beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala.<br />Masjid bukan tempat peringatan dan pertemuan yang tujuannya sempit dan terbatas, tanpa memperdulikan apakah hal tersebut diridhai Allah Ta’ala atau dimurkaiNya.<br />Dan perlu kita ketahui, sesungguhnya acara-acara penyelenggaraan peringatan Isra' Mi'raj tersebut tidaklah pernah diperintahkan dan dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.<br />Biasanya orang-orang datang dalam peringatan Isra' Mi'raj tersebut untuk mendengar beberapa hal:<br />§ <strong>Pertama</strong>: Pembacaan ayat-ayat suci al-Qur'an dari seorang qari' terkenal dengan suara meliuk-liuk yang boleh diduga agar –(wallahu a'lam)- mendapatkan simpati dan kekaguman dari para pendengarnya.<br />§ <strong> Kedua</strong>: Mendengarkan ceramah agama, yang biasanya oleh seorang yang dikenal pandai melucu di selang-seli ceramahnya. Atau oleh orang yang pandai berkomunikasi dengan para pendengarnya. Adapun kriteria kadar keilmuan dan kewara'an sang penceramah merupakan sesuatu yang hampir terlupakan.<br />Acara-acara di atas menelan biaya yang cukup besar, bahkan ada yang hingga ribuan ringgit. Dan, bila acara tersebut terselenggara dengan baik, peringatan Isra' Mi'raj pun dianggap berjaya.<br />Orang-orang awam menganggap bawah itulah agama, itulah ajaran Islam. Dan mungkin sebahagian mereka beranggapan, asal telah menyelenggarakan berbagai acara tersebut, bererti mereka telah menunaikan kewajiban agama.<br />Tidak sedikit mereka yang percaya dengan upacara peringatan-peringatan itu tidak menjaga solatnya, berbalikan dengan semangat mereka menyelenggarakan berbagai macam peringatan tersebut. Bahkan tak jarang di antara mereka ada yang datang ke masjid hanya sekali dalam seminggu kerana harus melaksanakan solat Jumaat.<br />Ini adalah keawaman umat Islam. Kerana itu kewajiban para ulama pewaris para Nabi menerangkan ajaran Islam kepada umatnya tanpa menyimpangkannya atau menghiasai kebenaran dengan kebatilan, dengan maksud untuk lebih menarik simpati dan mendapatkan banyak pengikut.<br />Perkara lain yang tidak ada contoh dan tuntunannya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di bulan Rejab adalah -ini biasanya dilakukan oleh sebahagian wanita muslimah- ziarah kubur pada hari Khamis,minggu pertama dari bulan Rejab. Dalam ziarah tersebut mereka membawa berbagai makanan lazat, buah-buahan segar dan minuman yang serba enak. Berbagai bawaan itu mereka bahagi-bagikan kepada orang-orang yang sedang berkerumun di kuburan. Dan, sebahagiannya membacakan al-Qur'an di beberapa sudut pekuburan. Perbuatan yang mereka anggap baik itu, justeru menjerumuskan mereka pada lumpur dosa.<br />§ <strong>Pertama</strong>: Mereka menyiapkan dirinya mendapat laknat Allah Ta’ala, kerana sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendoakan buruk atas para wanita yang berziarah kubur, sebagaimana dalam sabda baginda,"<em>Allah Ta’ala melaknat para wanita yang berziarah kubur, mereka yang membangun masjid-masjid di atasnya, dan meneranginya dengan lampu-lampu</em>." (HR. Abu Daud dan lainnya, Ahmad Syakir berkata, hadits hasan).<br />§ <strong>Kedua</strong>: Membahagi-bagikan sedekah di kuburan akan membuat fitnah kepada manusia, sebab mereka akan berebut pergi ke lokasi-lokasi kuburan tempat pembahagian sedekah. Lalu apa pula landasan para wanita tersebut, sehingga harus mengkhususkan membahagi-bagikan sedekah di kuburan? Apakah sedekah hanya diterima jika dibahagi-bagikan di kuburan? Padahal Allah Ta’ala akan menerima setiap sedekah, asalkan dikeluarkan dengan ikhlas, bila-bila masa dan di mana pun sedekah itu dikeluarkan.<br />§ <strong>Ketiga</strong>: Allah Ta’ala menurunkan Al-Qur'an sebagai peringatan bagi orang-orang hidup. Benar bahawa di dalam Al-Qur'an terdapat doa-doa yang berfaedah untuk pembacanya, yang merenungkan dan memahami isinya. Tetapi bukan untuk orang-orang yang telah mati. Apa manfaat pembacaan ayat atau surah yang berisi tentang peringatan akan adzab Allah, kisah-kisah masa lalu, ayat-ayat hukum dalam soal harta waris, talak, nikah, jihad, amar ma'ruf dan nahi mungkar kepada orang yang telah meninggal dunia?<br />Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendoakan orang yang telah meninggal dan memohonkannya ampun kepada Allah Ta’ala. Tetapi beliau tidak membacakan al-Qur'an atas mayit tersebut.<br />Adapun puasa pada bulan Rejab, dibolehkan selama merupakan kebiasaan orang yang melakukannya. Seperti bagi yang terbiasa melakukan puasa Isnin-Khamis, atau puasa tiga hari pada 13, 14 dan 15 setiap bulan Hijrah.<br /><br /><strong>Hadits-hadits Palsu dan Tidak Shahih Berkenaan Bulan Rejab</strong><br />Di antara hadits-hadits<em> dha’if (lemah) dan maudhu' (palsu) </em>yang sering dijadikan pegangan untuk amalan-amalan tertentu pada bulan Rajab adalah:<br />"<em>Rejab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku</em>." Diriwayatkan secara mursal oleh Abu al-Fatah bin Abi al-Fawaris, dalam “<em>Amaliyah</em>” (Hadits dha’if, lihat: “<em>Dha’if al-Jami</em>’, hadits no. 3094, karya al-Albani).<br />"<em>Sesungguhnya di Syurga terdapat sungai yang dinamakan sungai Rejab. Airnya lebih putih daripada susu, (rasanya) lebih manis daripada madu. Barangsiapa puasa sehari dari bulan Rejab, maka Allah akan memberinya minum dari sungai tersebut</em>." Diriwayatkan oleh Syairazi dalam <em>Alqab</em> (hadits maudhu', lihat: “<em>Dha’if al-Jami</em>’, hadits no. 1902, karya al-Albani).<br />"<em>Barangsiapa puasa tiga hari dalam bulan haram (yakni hari) Khamis, Jumaat dan Sabtu, maka Allah menuliskan untuknya (pahala) ibadah (selama) dua tahun</em>." (Hadits dha’if, lihat: “<em>Dha’if al-Jami</em>’, hadits no. 5649, karya al-Albani).<br />"<em>Keutamaan bulan Rejab atas segenap bulan lain seperti keutamaan al-Qur'an atas segenap perkataan (manusia)</em>." Ibnu Hajar berkomentar, hadits ini maudhu'. (Lihat: Kitab “<em>Kasyfu al-Khafa</em>’ 2/110, karya al-Ajaluni).<br />Mengkhususkan puasa pada bulan Rejab dan Sya'ban, sama sekali tidak berdasarkan pada dalil. Diriwayatkan bahwa Umar radhiallahu ‘anhu memukul orang yang berpuasa pada bulan Rejab. Selanjutnya beliau berkata, “Rejab adalah bulan yang sangat diagung-agungkan oleh orang-orang Jahiliyah.”(Shahih. Lihat: “<em>al-Irwa</em>’, hal. 957, karya al-Albani).<br />Ibnu Hajar berkata, “<em>Tidak ada satupun hadits shahih tentang keutamaan bulan Rejab, serta mengkhususkan puasa pada hari tertentu di dalamnya, juga tidak qiyamullail pada malam tertentu, yang boleh dijadikan dalil dalam masalah tersebut </em>(Lihat: “<em>Tabyinu al-’Ajab</em>, hal.21, karya Ibnu Hajar).<br /><strong>Dalil Palsu Mereka Berkenaan Bulan Rejab</strong><br />Adapun hadits-hadits maudhu' yang mereka jadikan dalil amalan mereka memang banyak. Untuk menjelaskan ketidak benaran dalil mereka, asy-Syaukani dalam “<em>al-Fawaid al-Majmu'ah Fi al-Ahadits al-Maudhu-'ah</em>” menyebutkan beberapa dalil mereka di antaranya:<br />§ "<em>Perbanyaklah istighfar di bulan Rejab, kerana sesungguhnya pada setiap saat daripadanya, Allah Ta’ala memerdekakan beberapa orang dari (adzab) Neraka</em>." (Hadits maudhu').<br />§ "<em>Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rejab dan melakukan qiyamullail pada suatu malam saja, nescaya Allah Ta’ala akan mengutus padanya pengaman pada hari Kiamat</em>." (Hadits maudhu').<br />§ "<em>Barangsiapa melakukan qiyamullail semalam dari bulan Rejab dan berpuasa sehari daripadanya, niscaya Allah Ta’ala akan memberinya makan dari buah-buahan Syurga</em>." (Hadits maudhu').<br />§ "<em>Rejab adalah bulan Allah Ta’ala yang paling baik untuk berpuasa, kerana Dia mengkhususkannya untuk diriNya. Barangsiapa berpuasa sehari daripadanya kerana iman dan mencari ridha Allah subhanahu wata’ala, niscaya ia akan mendapatkan keridhaanNya</em>." (Hadits maudhu').<br />Dari berbagai huraian di atas, jelaslah bahawa pengkhususan bulan Rejab untuk berbagai amalan dan ibadah tertentu bukanlah tuntunan dan ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Cukuplah kita beribadah dan melakukan amalan sesuai dengan petunjuk dan tuntunan baginda.<br /><br /><strong><em>(Redaksi Buletin an-Nur) </em></strong><br /><em>Sumber: Majalah Tauhid -</em> <strong>Syaikh Muhammad Ali Abdur Rahim</strong>.Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-3663109466427800812009-06-05T07:12:00.000+08:002009-06-05T07:55:53.345+08:00<strong><span style="color:#33cc00;">Taqarrub, Meraih Cinta Allah<br /></span></strong>Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dia berkata, "Telah bersabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam , "Sesungguhnya Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, "Barang siapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku umumkan perang terhadapnya. Tidak ada bentuk taqarrub seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai dibanding (mengerjakan) apa yang Aku wajibkan kepadanya. Dan terus menerus seorang hamba bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada-Ku dengan nawafil (amalan sunnah) sehingga Aku mencintainya. Dan jika Aku mencintai nya maka Aku menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang dia melihat dengannya, menjadi tangannya yang dia gunakan memukul, serta menjadi kakinya yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku maka Aku pasti memberinya, dan jika dia minta tolong kepada-Ku nescaya Aku pasti menolongnya." (HR al-Bukhari)<br /><strong><span style="color:#99ff99;">Tinjauan Rawi</span></strong><br /> Dia adalah sayyidul huffazh seorang shahabat yang mulia Abu Hurairah Radhiallaahu anhu. Nama asli beliau dan ayahnya diperselisihkan oleh banyak kalangan, namun yang paling rajih (kuat) adalah Abdur Rahman bin Shahr ad-Dausi. Beliau masuk Islam pada awal tahun ke tujuh setelah hijrahnya Nabi Shalallaahu alaihi wasalam pada tahun terjadinya perang Khaibar.<br />Al-Imam adz-Dzahabi berkata, " Abu Hurairah telah membawa dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ilmu yang sangat banyak, sangat bagus dan diberkahi tiada tertandingi." Dan tidak ada seorang pun yang meriwayatkan hadits dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam melebihi dari apa yang dia riwayatkan, oleh kerana dia selalu mendampingi Nabi Shalallaahu alaihi wasalam. Hadits yang beliau riwayatkan mencapai sekitar 5374 buah hadits.<br />Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan darinya (Abu Hurairah) Radhiallaahu anhu bahwa dia berkata, "Sesungguhnya kalian mengatakan, "Sungguh Abu Hurairah telah mendapatkan hadits yang amat banyak dari Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, dan kalian juga mengatakan, "Apa yang dilakukan oleh kaum Muhajirin dan Anshar sehingga tidak memperoleh hadits sebanyak yang diperoleh Abu Hurairah?<br />Sesungguhnya saudara-saudaraku dari kaum Muhajirin sibuk dengan jual beli di pasar sedangkan aku mendampingi Rasulullah sepanjang hari, maka aku hadir tatkala mereka pergi dan aku hafal tatkala mereka lupa. Sedangkan saudara-saudaraku dari kaum Anshar sibuk mengurus harta mereka, sementara aku merupakan salah seorang dari orang-orang miskin ash-Shuffah. Aku memahami pada saat mereka terlupa, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam pernah berkata dalam sebuah sabda yang beliau sampaikan, "Sungguh tidak seorang pun yang membentangkan pakaiannya sehingga aku menyelesaikan keseluruhan ucapanku ini, kemudian ia mendekap pakaiannya itu kecuali dia akan faham terhadap apa yang aku ucapkan." Maka aku (Abu Hurairah) membentangkan selimut yang kupakai sehingga ketika Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam selesai dari pembicaraan nya aku mendekap selimut itu ke dadaku. Maka aku pun tidak pernah lupa terhadap sabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tersebut sedikit pun."<br /><strong><span style="color:#99ff99;">Penjelasan Matan Hadits</span></strong><br />§ Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam , "Sesungguhnya Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman," menunjukkan bahwa hadits ini merupakan hadits qudsi (firman Allah dengan perantaraan dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ). <br />§ "Barang siapa memusuhi wali-Ku," dalam riwayat lain barangsiapa yang menyakiti , dan dalam riwayat lain lagi barang siapa yang menghina. Wali berasal dari kata muwalah arti aslinya adalah kedekatan sedang mu'aadah (memusuhi) arti aslinya adalah jauh. Yang dimaksudkan wali di sini adalah orang yang sangat dekat dengan Allah, senantiasa menjalankan ketaatan dan menjauhi segala maksiat. <br />§ "Maka Aku maklumkan perang terhadapnya," yaitu Aku umumkan bahwa Aku memeranginya sebagai mana dia telah memerangi wali-Ku. <br />§ "Tidak ada suatu bentuk taqarrub seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai daripada (mengerjakan) apa yang aku wajibkan atasnya." Setelah Allah mnyebutkan bahwa memusuhi wali-Nya sama saja dengan memusuhi Allah maka selanjutnya Dia menyebut kan ciri wali-Nya yang haram dimusuhi dan wajib berwala' (cinta dan setia) kepadanya. Disebutkan bahwa wali Allah adalah orang-orang yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, dan yang pertama kali dikerjakan adalah menunaikan kewajiban-kewajiban. <br />§ "Jika Aku mencintainya maka Aku menjadi pendengaran yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia melihat dengannya, tangannya yang dengan tangan itu dia memukul dan kakinya yang dia gunakan untuk berjalan." Maksudnya adalah bahwa barang siapa yang yang sungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan kewajiban kemudian nawafil (amalan sunnah) maka Allah akan mendekatkan orang itu kepada-Nya dan akan mengangkatnya dari derajat iman ke derajat ihsan. Dia beribadah kepada Allah dengan rasa muraqabah (pengawasan) Allah seakan-akan melihat-Nya. Hatinya penuh dengan ma'rifatullah, kecintaan terhadap-Nya, pengagungan kepada-Nya, rasa takut, jinak dan rindu kepada-Nya. Sehingga ma'rifat (mengenal) Allah ini menjadikan dia seperti melihat Allah dengan mata bashirah (mata hati). Maka kalau dia berbicara berdasar petunjuk Allah, kalau mendengar berdasar petunjuk Allah, kalau melihat berdasar petunjuk Allah dan jika memukul berdasarkan dengan petunjuk Allah. <br />§ "Jika dia meminta kepada-Ku niscaya Aku memberinya"…dan seterusnya. Bahwasanya orang yang dicintai Allah dan didekatkan kepada-Nya dia memiliki kedudukan khusus yang menyebabkan dia selalu diberi oleh Allah apabila meminta, dilindungi Allah jika memohon perlindungan dari sesuatu dan dikabulkan jika berdoa.<br /><strong><span style="color:#99ff99;">Faidah Hadits </span></strong><br />§ Seorang hamba hendaknya membiasakan untuk menjalankan ketaatan baik yang wajib maupun yang sunnah serta menjauhi segala maksiat baik kecil maupun besar agar termasuk wali Allah yang Dia cintai dan mereka cinta kepada-Nya, serta cinta kepada orang yang dicintai Allah. Allah permaklumkan untuk memusuhi siapa saja yang memusuhi, menyakiti, membenci dan mengganggu mereka. Allah juga akan melindungi dan menolong wali-wali-Nya dan akan membela mereka. <br />§ Wajib wala'(setia) kepada wali-wali Allah dan mencintai mereka, serta haram memusuhi mereka. Sebaliknya wajib memusuhi musuh-musuh Allah dan haram berwala' kepada mereka. Allah berfirman, artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia.” (QS al-Mumtahanah:1) Firman Allah artinya, “Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.” (QS. 5:56) <br />§ Hadits di atas menunjukkan bahwa orang yang bertaqarrub kepada Allah itu ada dua macam:<br /><strong>Pertama</strong>:<br />Orang yang mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban, dan ini merupakan tingkatan paling sederhana dari seorang hamba. Umar bin Khaththab berkata, "Amalan yang paling utama adalah melaksana kan apa yang diwajibkan Allah dan menjaga diri (wara') dari yang diharamkan Allah, serta niat yang jujur terhadap apa yang di sisi Allah (ikhlas dalam beramal)<br /><strong>Kedua:</strong><br />Orang yang bertaqarrub kepada Allah, selain mengerjakan kewajiban, dia juga bersungguh-sungguh melaksanakan nawafil (sunnah-sunnah) dan menahan diri dari makruhat (sesuatu yang dibenci, namun tidak haram). Dan hamba yang demikian inilah yang berhak mendapatkan kecintaan Allah Subhannahu wa Ta'ala. <br />§ Orang yang telah dicintai Allah maka akan diberi kecintaan, kataatan, kesibukan berdzikir dan beribadah kepada-Nya dan ia merasa betah mengerjakan amalan yang mendekatkan kepada Allah. Maka akhirnya dia menjadi orang yang dekat kepada Allah dan memperolah bagian yang besar dari sisi-Nya. Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 5:54) <br />§ Kecintaan Allah Subhannahu wa Ta'ala adalah tujuan yang amat penting dan bahkan paling penting. Siapa saja yang mendapatkan nya maka telah memperoleh kabaikan dunia dan akhirat. Ini semua akan ternyata, di antaranya dengan cara-cara berikut: -<br />Melakukan kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan Allah Subhannahu wa Ta'ala sebagaimana tersebut di dalam hadits di atas.<br />Di antara kewajiban yang terpenting adalah bertauhid secara benar, shalat wajib lima waktu, zakat, puasa Ramadhan, haji bagi yang mampu, birul walidain, silatur rahim, berakhlak yang baik, jujur, tawadhu' dan lain-lain.<br />Menjauhi hal hal yang diharamkan baik berupa dosa besar maupun dosa kecil, dan menjauhi yang makruh semaksima mungkin.<br />Bertaqarrub dengan nawafil (amalan sunnah) baik shalat, puasa, shadaqah, amar ma'ruf nahi mungkar dan amal kebajikan lainnya, seperti:-<br />Banyak membaca dan mendengar kan al-Qur'an dengan penghayatan terhadap isinya, menghafal yang mampu dihafal dan terus mengulangi nya. Orang yang sudah sangat cinta kepada al-Qur'an maka baginya tidak ada yang lebih menyenangkan dibanding kalam (firman) Allah yang dia cintai.<br />Banyak mengingat Allah dengan hati dan lisan, Allah berfirman, artinya, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS. 2:152)<br />Mencintai para kekasih Allah dan para wali-Nya kerana Allah dan memusuhi musuh-musuh Allah karena Allah. <br />§ Berdasarkan hadits di atas, maka seluruh cara atau jalan menuju Allah dan meraih cinta-Nya yang tidak pernah disyariatkan melalui lisan Rasul adalah penyataan dusta dan batil. Sebagaimana orang-orang musyrik yang beribadah kepada selain Allah dengan persangkaan bahwa hal itu dapat mendekatkan mereka kepada-Nya. Rujuk(QS.az-Zumar:3) Orang yahudi dan nashara juga menyatakan, "Kami anak-anak Allah dan kekasih-Nya," padahal mereka terus menerus mendustakan para rasul, melanggar larangan Allah serta meninggalkan kewajiban. <br />§ Setiap muslim berharap agar doanya terkabul, amalnya diterima, permintaannya dipenuhi, dan permohonan perlindungannya dikabul kan. Ini semua merupakan pemberian yang amat besar yang tidak akan didapat kecuali oleh orang yang dekat kepada Allah, mengerjakan kewajiban, nawafil dan sunnah dengan diiringi niat yang ikhlas serta mutaba'ah (mengikuti) Nabi Shalallaahu alaihi wasalam . Wallahu a’lam bish shawab.<br /><br /><em>Di terjemah dan diringkas dari makalah karya Syaikh Nashir al-Syimali dengan judul “taqarrab yuhibkallah” (Khalif)</em>Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-37350264899553793222009-05-29T12:20:00.000+08:002009-05-29T12:23:00.012+08:00<strong><span style="color:#33cc00;">BERLINDUNG DARI FITNAH<br /></span></strong>Berlindung kepada Allah, khususnya pada masa-masa fitnah sedang tersebar dan bermaharajalela merupakan sebuah keharusan dan hal yang amat penting. Dan itu merupakan jalan yang paling tepat untuk terlepas dari kejahatan fitnah-fitnah itu, baik yang besar atau pun yang kecil. Jika seseorang memperhatikan berbagai macam fitnah, seperti fitnah kehidupan dunia dengan ikutan nafsu dan syahwatnya; Fitnah kematian, penghimpunan manusia di padang Mahsyar, serta huru-hara Akhirat; Fitnah kekacauan, pembunuhan dan peperangan; Fitnah tersekatnya suara kebenaran dan merebaknya kebatilan; Fitnah ujub, besar kepala dan sebagainya, maka sungguh akan terdetiklah hati untuk menyelamatkan diri darinya dan mendorong untuk berlindung kepada Allah subhanahu wata’ala, minta keselamatan dan terbebas dari segala keburukannya. Fitnah Dunia Fitnah dunia beserta isinya, berupa permainan, kesenangan dan syahwat mengharuskan kita untuk selalu berlindung kepada Allah dari keburukannya. Merupakan fitnah dunia yang sangat besar bagi seorang laki-laki adalah fitnah (ujian/godaan) wanita. Oleh karena itu Nabi Yusuf ’alaihis salam tatkala khuatir terhadap fitnah wanita, beliau mengatakan, “Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka)dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh". (QS. 12:33) Harta benda juga merupakan fitnah yang harus dimintakan perlindungan kepada Allah dari keburukannya. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meminta perlindungan dari jahatnya fitnah kekayaan, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis shahih tatkala berlindung dari berbagai fitnah dunia, salah satunya adalah, "Dan (aku berlindung) dari buruknya fitnah kekayaan." (HR. al-Bukhari, merupakan sebuah penggalan hadis) Keluarga dan anak-anak juga merupakan fitnah dunia sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala, artinya, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. 64:14-15) Oleh karena itu seorang hamba harus memohon kepada Allah agar menjadikan keluarga dan anak cucunya sebagai qurrata ain, penyejuk hati dan pembawa kebaikan. Seorang muslim sadar bahwa keluarga dan anak-anak adalah merupakan fitnah dan ujian hidup. Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Dan orang-orang yang berkata, "Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. 25:74) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengajarkan do’a, "Dan aku berlindung kepada-Mu dari (keburukan) fitnah hidup." Fitnah Syaitan Syaitan adalah fitnah bagi manusia. Dia selalu menghiasi keburukan sehingga tampak indah dan baik, agar manusia tertipu dan tersesat. Fitnah syaitan termasuk sangat besar. Ia selalu menggoda manusia dan mendampingi semenjak lahir hingga menjelang kematiannya. Maka Allah subhanahu wata’ala menganjur kan agar kita berlindung kepada-Nya dari segala gangguan syaitan, sebagaimana dalam firman-Nya, “Dan katakanlah,“Ya Rabbku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Rabbku, dari kedatangan mereka kepadaku". (QS. 23:97-98) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa do’a dan zikir kepada Allah merupakan senjata ampuh bagi seorang muslim untuk menghadapi gangguan syaitan. Diriwayatkan dari Usman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya, "Tidaklah seorang hamba mengucapkan setiap pagi dan petang (doa), "Dengan menyebut Nama Allah, yang dengan menyebut-Nya maka tidak berbahaya segala sesuatu yang berada di bumi dan di langit dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dia ucapkan) sebanyak tiga kali maka tidak akan membahayakannya segala suatu apapun." (HR.Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad, dan sanadnya hasan) Dan tatkala Abu Bakarradhiyallahu ‘anhu, meminta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengajar kan sebuah kalimat (doa) yang diucapkan ketika pagi dan petang hari, maka di antara yang diajarkan oleh badinda adalah berlindung kepada Allah dari syaitan dan sekutunya. Baginda bersabda, "Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku dan kejahatan syaitan beserta sekutunya." (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ahmad dan al-Hakim, dishahihkan oleh adz-Dzahabi) Fitnah Akhirat Fitnah akhirat dimulai sejak seseorang masuk ke alam kubur hingga datangnya hari Kiamat dengan kedahsyatannya. Semua itu harus dimohonkan perlindungan kepada Allah subhanahu wata’ala agar kita selamat dari malapetaka nya, dan dengan keutamaan serta rahmat-Nya kita dimasukkan ke dalam surga. Termasuk fitnah akhirat yang besar adalah fitnah kubur, yaitu pertanyaan di kubur terhadap seorang hamba tentang siapa Rabbnya, apa agamanya, siapa Nabinya dan seterusnya. Jika dia seorang yang istiqamah di atas agama Allah maka akan selamat dan dapat berbicara serta menjawab sesuai yang diredhai Allah subhanahu wata’ala. Jika dia mempermainkankan agama dan zalim maka akan mendapatkan kerugian dan mengucapkan kalimat kekufuran, kita berlindung kepada Allah dari hal itu. Oleh karena itu dalam sebuah hadits shahih disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berlindung dari adzab kubur. Fitnah al-Masih ad-Dajjal Fitnah dajjal adalah termasuk fitnah terbesar yang akan dialami manusia menjelang hari Kiamat, dan dia merupakan salah satu tanda akan terjadinya Kiamat Kubra (kiamat besar). Tentang bila akan munculnya dajjal, maka tidak seorang pun mengetahuinya, yang penting adalah bahwa seseorang tidak akan dapat selamat dari fitnah dajjal kecuali atas perlindungan Allah subhanahu wata’ala. Sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meminta perlindungan kepada-Nya dari fitnah dajjal tersebut. Dalam sebuah hadits shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya, "Barang siapa yang membaca sepuluh ayat pertama dari surat al-Kahfi maka akan dijaga dari dajjal." Dan di dalam riwayat yang lain disebutkan, "Barang siapa yang membaca sepuluh ayat terakhir dari surat al-Kahfi maka akan dijaga dari dajjal." (HR. Muslim) Fitnah Jahannam Merupakan salah satu fitnah akhirat adalah fitnah adzab Jahannam. Semoga Allah menjaga kita darinya. Oleh karena itu Allah subhanahu wata’ala menganjurkan kepada kita untuk berlindung dari adzab Jahannam tersebut, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala tatkala menyebutkan di antara sifat hamba Allah, yang artinya “Dan orang-orang yang berkata, "Ya Rabb kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasan yang kekal". Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.” (QS. 25:65-66) Dalam sebuah hadits shahih disebutkan bahawa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berlindung kepada Allah dari adzab Jahannam Fitnah Orang Kafir Salah satu fitnah yang dihadapi oleh orang mukmin di setiap tempat dan waktu adalah permusuhan orang-orang kafir. Oleh karena itu Allah subhanahu wata’ala menyebutkan tentang orang-orang mukmin pengikut Thalut alaihissalam, tatkala menghadapi musuh mereka Jalut dan tenteranya maka mereka berlindung kepada Allah dengan berdoa, sebagaimana firman Allah, “Tatkala Jalut dan tenteranya telah nampak oleh mereka, mereka pun berdo'a, "Ya Rabb kami, isikanlah kesabaran atas diri kami, dan kukuhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang kafir". (QS. 2:250) Allah subhanahu wata’ala berfirman tentang kaum Nabi Musa, artinya, “Berkata Musa, "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri". Lalu mereka berkata, "Kepada Allah-lah kami bertawakal! Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir". (QS. 10:84-86) Allah subhanahu wata’ala juga menyebutkan tentang Nabi Ibrahim dan kaumnya yang berd’oa kepada Allah, "Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami Ya Rabb kami. Sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS. 60:5) Disebutkan dalam sebuah hadits shahih dari Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu dia berkata, "Ketika terjadi perang Badar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat ke arah kaum musyrikin yang berjumlah seribuan orang sedangkan shahabat beliau hanya tiga ratus tiga belas orang. Maka beliau menghadap kiblat lalu menengadahkan tangan berdoa, "Ya Allah penuhilah untukku apa yang Kau janjikan, ya Allah datangkanlah kepadaku apa yang Kau janjikan. Ya Allah jika Kamu binasakan sekelompok ahlul Islam ini, maka Engkau tidak disembah di muka bumi." Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam terus-menerus berdoa dengan menengadahkan tangan, menghadap ke kiblat sehingga kain yang ada di pundaknya terjatuh. Lalu Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu datang mengambil kain itu kemudian meletakkannya kembali di pundak beliau. Dia lalu mendekat dari arah belakang Nabi dan berkata, "Wahai Nabi Allah, telah cukup permohonanmu kepada Allah, sesungguhnya Dia akan memberikan untukmu apa yang Dia janjikan kepadamu.” Maka Allah subhanahu wata’ala menurunkan ayat, “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan tentera bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang bertutut-turut". (QS. 8:9). (HR Muslim) Amat banyak saudara kita di negara Islam yang sedang menghadapi ujian dan cobaan dari orang kafir, berada dalam penindasan kaum salibis, zionis dan kapitalis. Maka kita hendaknya senantiasa memohon kepada Allah, agar segera mengatasi musibah tersebut dengan secepatnya. Fitnah Ujub dan Bangga Diri Ujub, terpedaya dan bangga diri merupakan fitnah yang selayaknya dimintakan perlindungan kepada Allah. Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS. 17:37) Fitnah ini hendaknya diwaspadai khusunya oleh para aktivis dakwah, penyebar ilmu, para pejuang dan orang seumpama mereka yang banyak diperlukan oleh umat Islam di zaman ini. Hendaklah mereka hati-hati dari fitnah ini, dengan banyak berlindung dan bersandar kepada Allah subhanahu wata’ala, agar jangan menjadikan amalnya sebagaimana amal yang Dia firmankan, “Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (QS. 25:23).Hanya kepada Allah kita mohon pertolongan. Sumber: “Dharuratu alluju’ ilallah ‘inda hudutsil fitan,” DR. Abdul Hamid bin Abdur Rahman al-SuhaibaniIbnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-60661956375086584212009-05-15T09:16:00.000+08:002009-05-15T09:26:52.748+08:00<div align="center"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikTJiyn4f6ac-omlW5qCvvZnQwyeB68DK4Abvd7kh3QWv_WmDV1Ew2pnnrvauDb5ZJtBf5rVy3IPNIn6r1twbRfrwlmKHZtFtwiQofSmhrFJLhBYHCJLEzF4lPtvZIOmjC4tYSb22XmGQ/s1600-h/DSC00157.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5335855070837147010" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 400px; CURSOR: hand; HEIGHT: 300px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikTJiyn4f6ac-omlW5qCvvZnQwyeB68DK4Abvd7kh3QWv_WmDV1Ew2pnnrvauDb5ZJtBf5rVy3IPNIn6r1twbRfrwlmKHZtFtwiQofSmhrFJLhBYHCJLEzF4lPtvZIOmjC4tYSb22XmGQ/s400/DSC00157.JPG" border="0" /></a> <span style="font-size:130%;color:#33cc00;">APABILA SEMUA KELUARGA BERHIMPUN</span><br /><br /></div>Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-26373537461457695832009-05-13T20:09:00.000+08:002009-05-13T20:21:41.544+08:00<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXkbQLktyWXDYEuCa4PL0SJyJucr75ENQGgQKhtyDe6BOXbmhgQ43IS0LrIUH_PObKcqdn_iBfxVDHYOV6Itf_ujecshhrng4v49_XxUqF_ztay6CwehLv4CF7-q87_tE59NcEHIroDgU/s1600-h/hadis04.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5335279989626162946" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 390px; CURSOR: hand; HEIGHT: 349px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXkbQLktyWXDYEuCa4PL0SJyJucr75ENQGgQKhtyDe6BOXbmhgQ43IS0LrIUH_PObKcqdn_iBfxVDHYOV6Itf_ujecshhrng4v49_XxUqF_ztay6CwehLv4CF7-q87_tE59NcEHIroDgU/s400/hadis04.bmp" border="0" /></a><span style="color:#ff0000;"> </span><strong><span style="font-family:times new roman;font-size:130%;color:#ff0000;">PEMIMPIN YANG MENIPU RAKYAT, MENDAPAT NERAKA<br /></span></strong><span style="font-family:verdana;"><strong>HURAIAN:</strong><br />SAMI’TUN NABIYU YAQULU : MA MIN ‘ABDIN ISTAR ‘AHULLAHU RA’IYYATAN FALAM YAHUTHHA BINASYIHATIN ILLA LAM YAJID RAIHATAL JANNATI.<br />Saya mendengar Nabi s.a.w. bersabda : “Tidak ada seseorang hamba yang Allah menyuruh kepadanya memimpin segolongan rakyat, lalu dia tidak memelihara rakyatnya itu dengan jalan memimpin mereka kepada kemasylahatan dunia dan akhirat, melainkan tiadalah dia mencium bau syurga”<br /><br />Al-Bukhari 93 : 8; Muslim 1 : 6; Al-Lu ‘lu-u wal Marjan 1 : 30.<br /><br />Yakni: Nabi menerangkan bahawa orang yang dipilih menjadi pemimpin tetapi tidak memelihara rakyatnya dan tidak melayani keperluan-keperluan mereka dengan jujur dan ikhlas, tidak akan mencium bau syurga ( tidak masuk kedalam syurga ).<br /><br />Para Ulama berkata: “Sabda Nabi, tidaklah dia dapat mencium bau syurga”, ditakwilkan dengan dua takwil.<br /><br />Pertama, dengan mengertikan bahawa pemerintah yang tidak dapat mencium bau syurga itu, adalah pemerintah yang memandang bahawa dia tidak berdosa kerana tidak memelihara dan melayani rakyatnya. Kalau memandang bahawa dia berdosa dengan perbuatannya itu, tidaklah dia diharamkan dari masuk syurga.<br /><br />Kedua, dengan mengertikan bahawa pemerintah itu, tidak dimasukkan kedalam syurga bersama-sama orang yang mendapat keutamaan. Bukanlah maknanya bahawa pemerintah yang demikian itu, dikekalkan dalam neraka.<br /><br />Al Qadli ‘Iyadl berkata: “Hadis ini jelas memberi peringatan kepada pemerintah jangan menipu rakyat yang mereka kuasai, iaitu dengan tidak memperhatikan keperluan rakyat, tidak memperlihat dan mengingati rakyat beragama dengan agama Allah yang benar (Islam) dan tidak memelihara syariat, serta tidak membelanya, atau tidak berlaku adil terhadap rakyat. Sesungguhnya Nabi s.a.w. memperingatkan dengan hadis ini bahawa berlaku tidak jujur kepada rakyat, adalah satu dosa besar yang membinasakan lagi menjauhkan dari syurga”.<br /><br />KESIMPULAN:<br />Hadis ini memberi pengertian, bahawa seseorang yang diserahkan kepadanya urusan rakyat, lalu dia tidak memelihara rakyatnya dengan sempurna dan tidak memperhatikan urusan-urusan rakyat yang membawa mereka kepada kebaikan dan kejayaan, tidak mendapat bau syurga. Yakni: tidak masuk kedalam syurga bersama-sama orang yang mula-mula masuk, atau sama sekali tidak dibenarkan masuk kedalam syurga jika sipemerintah itu memandang bahawa tindakannya yang demikian itu, tindakan yang halal.<br /><br />Irsyadus Sarie 10 : 223; Syarah Syaheh Muslim 2 : 166, Hidayatul Barie 2 : 120. </span></div>Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-82573783079879578632009-05-05T17:57:00.002+08:002009-08-16T11:55:59.669+08:00<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi16nL2kCzbpJCq1Mc6Mo-zu8TrrDXU7rsFrg0Cc5licm_Y9Un83XhlMJ0WvgNMJ5ehw7_u0EPL7rMPMx1CWp4C27XwDIfWm9ItMk0iFxQaVfp6wwBO3EqsCcAwFQH3sf5O0sTXlg9deho/s1600-h/fdb98a16ea1f28a4%5B1%5D.jpg"><img style="MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 145px; FLOAT: left; HEIGHT: 97px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5370404980135854354" border="0" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi16nL2kCzbpJCq1Mc6Mo-zu8TrrDXU7rsFrg0Cc5licm_Y9Un83XhlMJ0WvgNMJ5ehw7_u0EPL7rMPMx1CWp4C27XwDIfWm9ItMk0iFxQaVfp6wwBO3EqsCcAwFQH3sf5O0sTXlg9deho/s400/fdb98a16ea1f28a4%5B1%5D.jpg" /></a><br /><div><br /><br /><br />Tidaklah Allah memberati suatu diri melainkan sekadar terpikul olehnya. Dia akan mendapat pahala dari apa yang dia usahakan dan akan mendapat siksa atas apa yang dia usahakan pula. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau tuntut kami di atas kealpaan kami dan kekeliruan kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan ke atas kami siksa, sebagaimana yang pernah Engkau pikulkan atas orang-orang yang sebelum kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau timpakan ke atas kami perintah yang tidak bertenaga kami dengan dia, dan maafkanlah (dosa-dosa) kami dan ampunilah kami dan kasihanilah kami; Engkau jualah Penolong kami. Maka tolonglah kami atas mengalahkan kaum yang tidak mahu percaya. (Ayat 286 : Surah al-Baqarah ) </div>Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-21293438225398461142009-05-05T17:51:00.000+08:002009-05-05T17:55:26.546+08:00<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYNWuzXJ_w-ORro7ad0-Muc89Ff5Lclev9IBXnHEDL66HFGhM8fhNLbOqUweUIPkg731sxstaWAZgEluJgWRHVnxsbiPhXykaLDctcfF1gB__v0CPci4PbWqqIOCuMf1Dz_9yPBCvD7k8/s1600-h/190693ca5fd53832[1].jpg"> <img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5332275602607914962" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 101px; CURSOR: hand; HEIGHT: 140px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYNWuzXJ_w-ORro7ad0-Muc89Ff5Lclev9IBXnHEDL66HFGhM8fhNLbOqUweUIPkg731sxstaWAZgEluJgWRHVnxsbiPhXykaLDctcfF1gB__v0CPci4PbWqqIOCuMf1Dz_9yPBCvD7k8/s320/190693ca5fd53832%5B1%5D.jpg" border="0" /></a><br />Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang. Segala puji-pujian bagi Allah, Pemelihara sekalian alam. Selawat disertai salam atas yang paling mulia di antara Rasul-rasul, Muhammad Rasul yang Amin, dan atas sekalian keluarga dan sahabat-sahabat baginda saw.Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-70461779883523289912009-05-03T17:07:00.000+08:002009-05-03T17:17:22.399+08:00<div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVWmO_ugwDUzg17ZwzQUyRT-co1-g7soapm0A42PhtaIa7BkHTcjPUcd3AYrO5rxZ5rOATTQzzhQMxhCMTRSH9VUxz-RxFogej_fYxUxWm_Smsw2AQxsudbiLkUQe89XzDZrHTwJcVprA/s1600-h/760cd335c0554faa[1].jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5331523450498819538" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 96px; CURSOR: hand; HEIGHT: 145px" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVWmO_ugwDUzg17ZwzQUyRT-co1-g7soapm0A42PhtaIa7BkHTcjPUcd3AYrO5rxZ5rOATTQzzhQMxhCMTRSH9VUxz-RxFogej_fYxUxWm_Smsw2AQxsudbiLkUQe89XzDZrHTwJcVprA/s320/760cd335c0554faa%5B1%5D.jpg" border="0" /></a><br /><br /><div></div><br /><br /><div></div><br /><br /><div><font face="trebuchet ms"><strong>Benarlah bahwa barang siapa yang mengembirakan saudaranya yang sedang kesusahan Allah akan mengembirakannya.Sebaliknya barang siapa yang yang membuat saudaranya susah,Allah akan menyusahkannya. </strong></font></div></div>Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-3656252748085617682009-05-03T14:25:00.000+08:002009-05-03T14:30:41.689+08:00<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsEPO44_0H1V3Rx8nioxczGoXx9Ik3wQDz2-mZHfiT-mOozKnWrRnXOv7aqaqrRUBOIU5YU3ExvS5OIBL_kGQezFsoIz3Xrsor8XZBucU-ZCgs-46UFzbx1OvPd0qMzoE9JazEQRwmGx8/s1600-h/rama-rama001.bmp"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 306px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsEPO44_0H1V3Rx8nioxczGoXx9Ik3wQDz2-mZHfiT-mOozKnWrRnXOv7aqaqrRUBOIU5YU3ExvS5OIBL_kGQezFsoIz3Xrsor8XZBucU-ZCgs-46UFzbx1OvPd0qMzoE9JazEQRwmGx8/s320/rama-rama001.bmp" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5331480631669194914" /></a><br />25 NASIHAT LUQMAN AL HAKIM KEPADA ANAKNYA<br /><br />• Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yg dalam, banyak manusia yg karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yg bernama TAKWA, ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada ALLAH. <br />• orang - orang yg sentiasa menyediakan dirinya utk menerima nasihat,maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yg insaf dan sedar setalah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari ALLAH juga. <br />• Hai anakku; orang yg merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kpd ALLAH, maka dia tawadduk kepada ALLAH, dia akan lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada ALLAH. <br />• Hai anakku; seandainya ibubapamu marah kepadamu kerana kesilapan yang dilakukanmu, maka marahnya ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman. <br />• Jauhkan dirimu dari berhutang, kerana sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam. <br />• Dan selalulah berharap kpd ALLAH tentang sesuatu yg menyebabkan untuk tidak menderhakai ALLAH. Takutlah kpd ALLAH dengan sebenar benar takut ( takwa ), tentulah engkau akan terlepas dr sifat berputus asa dari rahmat ALLAH. <br />• Hai anakku; seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan seorang yg telah rosak akhlaknya akan sentiasa banyak melamunkan hal hal yg tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dr tempatnya semula itu lebih mudah drpd memberi pengertian kpd orang yg tidak mahu mengerti. <br />• Hai anakku; engkau telah merasakan betapa beratnya mengankat batu besar dan besi yg amat berat, tetapi akan lebih lagi drpd semua itu,adalah bilamana engkau mempunyai tetangga (jiran) yg jahat. <br />• Hai anakku; janganlah engkau mengirimkan orang yg tidak cerdik sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan. <br />• Jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit sahaja berdusta itu telah memberikan akibat yg berbahaya. <br />• Hai anakku; bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau hadir majlis perkahwinan, pilihlah utk menziarahi orang mati, sebab ianya akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedangkan menghadiri pesta perkahwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi sahaja. <br />• janganlah engkau makan sampai kenyang yg berlebihan, kerana sesungguhnya makan yg terlalu kenyang itu adalah lebih baiknya bila makanan itu diberikan kpd anjing sahaja. <br />• Hai anakku; janganlah engkau langsung menelan sahaja kerana manisnya barang dan janganlah langsung memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, kerana manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan. <br />• Makanlah makananmu bersama sama dengan orang orang yg takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para alim ulamak dengan cara meminta nasihat dari mereka. <br />• Hai anakku; bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yg mencari kayu bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih mahu menambahkannya. <br />• Hai anakku; bilamana engkau mahu mencari kawan sejati, maka ujilahterlebih dahulu dengan berpura pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia masih berusaha menginsafkan kamu,maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati-hatilah. <br />• selalulah baik tuturkata dan halus budibahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yg pernah memberikan barang yg berharga. <br />• Hai anakku; bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanyasebagai orang yg tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yg mengharapkan sesuatu darimu. <br />• Jadikanlah dirimu dalam segala tingkahlaku sebagai orang yg tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat riya’ yg akan mendatangkan cela pd dirimu. <br />• Hai anakku; janganlah engkau condong kpd urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan olah dunia saja kerana engkau diciptakan ALLAH bukanlah untuk dunia sahaja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya. <br />• Hai anakku; usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata<br />kata yg busuk dan kotor serta kasar, kerana engkau akan lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar bicaramu mendatangkan manfaat bagi orang lain. <br />• Hai anakku; janganlah engkau mudah ketawa kalau bukan kerana sesuatu yg menggelikan, janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yg pasti, janganlah engkau bertanya sesuatun yang tidak ada guna bagimu, janganlah mensia-siakan hartamu. <br />• Barang sesiapa yg penyayang tentu akan disayangi, sesiapa yg pendiam akan selamat daripada berkata yg mengandungi racun, dan sesiapa yg tidak dapat menahan lidahnya dr berkata kotor tentu akan menyesal. <br />• Hai anakku; bergaullah rapat dengan orang yg alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya kerana sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata katanya bagaikan tanah yg subur lalu disirami air hujan. <br />• Hai anakku; ambillah harta dunia sekadar keperluanmu sahaja, dan nafkahkanlah yg selebihnya untuk bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang atau bakul sampah kerana nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain.Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yg engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah engkau bertemankan dengan orang yg bersifat talam dua muka, kelak akan membinasakan dirimu.Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-65345419390037720512009-04-26T20:49:00.000+08:002009-04-26T20:57:38.997+08:00<div align="justify"><span style="font-family:verdana;color:#33cc00;"><strong>KISAH ASAL USUL BEKAS TAPAK KAKI NABI IBRAHIM A.S (MAQAM)<br /></strong></span>Setelah Nabi Ismail bersetuju untuk membantu Nabi Ibrahim membangunkan Kaabah, maka Nabi Ibrahim bersama dengan anaknya pun mula membina Kaabah setelah Allah S.W.T menunjukkan kepada mereka tempat yang harus dibina Baitullah itu. Ada dua riwayat yang mengatakan bahawa Allah S.W.T meninggikan tapak Baitullah sebelum dibina oleh Nabi Ibrahim dan anaknya, tapak Baitullah tidak terkena bala bencana taufan sewaktu taufan besar melanda. Satu riwayat lagi mengatakan bahawa tapak Baitullah itu telah runtuh dalam taufan besar sepertimana runtuhnya binaan-binaan besar yang lain. Setelah peristiwa taufan besar melanda maka sesungguhnya tidak ada orang lain yang mulakan pembinaannya semula kecuali Nabi Ibrahim dan anaknya. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail memulakan pembinaan Baitullah. Nabi Ibrahim menyusun naik batu sementara Nabi Ismail pula mengutip batu-batu besar seperti yang difirman oleh Allah S.W.T yang bermaksud, "Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim bersama-sama anaknya Nabi Ismail meninggikan binaan (tapak) Baitullah (Kaabah) sambil keduanya berdoa dengan berkata, Wahai Tuhan kami! Terimalah, daripada kami amal kami sesungguhnya Engkau amat mendengar lagi Amat Mengetahui." (surah al-Baqarah ayat 127). Apabila binaan sudah meninggi, Nabi Ismail, menghulurkan batu besar yang cukup tinggi dan diambil oleh Nabi Ibrahim dan membina Baitullah sehingga ia siap pembinaannya. Maka dengan kehendak Allah S.W.T sebaik sahaja Nabi Ibrahim meletakkan kakinya di batu besar itu, maka terlekatlah tapak kaki Nabi Ibrahim sepertimana dapat kita melihatnya sehingga hari ini dekat Baitullah. Dan ini adalah suatu tanda kebesaran Allah S.W.T. Apabila agama Islam datang, Allah S.W.T mensyariatkan untuk bersembahyang di belakang maqam Ibrahim sepertimana firman Allah yang bermaksud, "Dan jadikanlah oleh kamu maqam Ibrahim itu tempat sembahyang." (surah al-Baqarah ayat 125). Yang dikatakan maqam Nabi Ibrahim itu adalah kedua belah bekas tapak kaki beliau dan bukan kubur Nabi Ibrahim. Setelah selesai pembinaan Baitullah, maka Allah S.W.T memerintahkan Nabi Ibrahim memberi kebenaran kepada umat manusia menunaikan haji di Baitullah. Firman Allah S.W.T yang bermaksud, "Dan serulah umat manusia untuk datang mengerjakan haji, nescaya mereka akan datang ke (Rumah Allah)mu dengan berjalan kaki, dengan berkenderaan berjenis-jenis unta yang kurus, yang datangnya dari berbagai jalan (ceruk rantau) yang jauh." (surah al-Haj ayat 27). Setelah itu Nabi Ibrahim naik ke gunung (Jabal) Abi Qubais satu gunung yang paling dekat dengan baitullah dan di sana beliau memanggil dengan nama Allah, "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Tuhan kamu telah membina satu rumah-Nya bagi kamu, oleh itu hendaklah kamu semua tunaikan haji di sana." Nabi Ibrahim menyeru ke kanan dan ke kiri seolah-olah orang melaungkan azan. Allah S.W.T menyampaika seruan Nabi Ibrahim a.s pada setiap orang yang diciptakan dalam bacaan talbiah dan itulah pernyataan semua orang yang mengerjakan fardhu haji, kerana haji itu tidak akan sah tanpa talbiah. Bacaan talbiah antara lainnya, "Labbaikallahhummalabbaik" yang bermakna, aku datang untuk menunaikan panggilan-Mu ya Allah. Menunaikan haji adalah salah satu rukun Islam, oleh itu hendaklah kita menunaikannya apabila kita sudah mampu melaksanakannya. Banyak orang menunaikan haji, tetapi sekembali mereka dari menunaikan haji yang sangat menyedihkan ialah terdapat juga orang yang melakukan maksiat lebih teruk dari masa sebelum menunaikan haji. Oleh itu, hendaklah kita mulakan dengan sembahyang, puasa, zakat dan seterusnya menunaikan haji. Kalau kita menunaikan haji tanpa mengerjakan sembahyang lima waktu maka sia-sia sahaja haji yang kita lakukan sebab ia tidak akan diterima oleh Allah S.W.T. Dan ini adalah salah satu punca mereka yang kembali dari menunaikan haji melakukan bermacam-macam maksiat. Bagi mereka yang mendapat kenikmatan haji mereka ini tidak akan berani melakukan kerja-kerja yang dimurkai oleh Allah S.W.T sebaliknya mereka akan berusaha untuk menjadi muslim yang sempurna. Tanpa mengerjakan sembahyang, maka semua kerja-kerja yang berbentuk amal, sedekah, zakat dan sebagainya semuanya itu tidak akan diterima oleh Allah S.W.T.</div>Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9084199536055286984.post-22310585419861729722009-04-17T16:32:00.000+08:002009-04-17T16:35:14.549+08:00<p align="justify"><span style="font-family:verdana;color:#009900;"><strong>KISAH BENAR - SERBUK KAYU MENJADI TEPUNG</strong></span><br />Diceritakan bahwa pada suatu hari seorang soleh bernama Ata' Al Azraq disuruh isterinya pergi kepasar untuk membeli suatu keperluan.<br />"Bang ,boleh tolong pergi kepasar." kata isterinya. "Hendak membeli apa ?" "Membeli tepung.Bahan makanan kita untuk hari ini sudah habis." "Mana wangnya ? Aku tidak mempunyai wang." kata Ata'. "Ini wangnya dua dirham."<br />Pergilah Ata' Al Azraq ke pasar untuk membeli tepung berbekalkan hanya wang dua dirham itu sahaja.Sekiranya wang tersebut hilang tentu dapur runmahnya tidak berasap.<br />Sesampainya di pasar sedang dia mencari kedai yang menjual tepung tiba2 terlihat seorang hamba abdi sedang menangis.Dia berdiri di bawah sebuah bangunan sembil mengesat2 air matanya yang mengalir tidak berhenti2.Kelihatannya begitu sedih dan takut sekali namun tiada seorang pun yang mengambil tahu apa yang terjadi kepadanya.<br />Ata' sangat kasihan melihat keadaan hamba tersebut lalu menghampirinya untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.<br />"Mengapa kamu menangis ? Tak baik menangis di tempat orang ramai seperti ini." kata Ata'. "Aku kehilangan duit." jawab hamba tersebut. "Kalau sedah hilang mahu dibuat macamana lagi ?" "Tapi duit tersebut milik tuan saya yang disuruh membeli barang." "Agak2 di mana ia hilang ?" "Tak tahu.Aku sudah puas mencarinya namun tidak juga berjumpa." "Kalau begitu beritahu saja pada tuanmu,tak usah menangis." "Aku takut dia akan marah dan memukul aku." kata hamba itu ketakutan.<br />Ata' sangat kasihan terhadap hamba itu.Dia dapat membayangkan sekiranya tuan hamba itu seorang yang kejam dan kaki pukul tentu hamba tersebut akan dibelasahnya.<br />"Berapa duit yang hilang itu ?" tanya Ata' lagi. "Dua dirham saja." "Kalau begitu ambillah wang dua dirham ini sebagai pengantinya dan belilah apa2 yang disuruh oleh tuanmu." "Terima kasih pak cik." kata hamba itu.<br />Dengan wang dari Ata' tadi si hamba segera beredar dari tempat tersebut dan pergi ke kedai membeli barang yang dipesan oleh tuannya.Tinggallah Ata' terpaku sebentar kerana tidak tahu apa yang hendak dibuat.Dia berfikir2 bahwa isterinya sedang menunggu2 tepung yang dipesannya namun wangnya sudah tidak ada lagi.<br />Bagaimanakah dia akan mendapatkan tepung ? Padahal perutnya dan perut keluarganya sudah lapar.Untuk pulang dan berterus terang kepada isterinya dia takut kalau2 isterinya akan marah.<br />Dalam keadaan binggung dia pergi ke masjid.Di sana dia mengambil air sembahyang lalu mengerjakan solat sebanyak2nya.Lepas itu dia berdoa kepada Allah meminta rezeki dan lain2.Dia juga mengharap agar ada sesuatu yang dapat menghilangkan kesempitannya namun tiada jua<br />Kemudian dia pergi ke sebuah kedai milik kawannya yang bekerja sebagai tukang kayu.Di situ dia bertanya barangkali ada sesuatu yang dapat dimanaafatkannya.<br />"Aku tidak ada apa2.Serbuk kayu adalah.Kau boleh ambil itu untuk menyalakan api." kata temannya.<br />Dari pulang dengan tangan kosong Ata' membuka kantongnya lalu diisinya dengan serbuk kayu tersebut sehingga penuh. kemudiann diikatnya dan dibawa pulang.Orang yang tidak tahu menyangka tentu di dalam kantong tersebut berisi tepung sebagaimana kebiasaaanya.<br />Setibanya di rumah,Ata' membuka pintu lalu diletakkannya kantong tersebut.Kemudian dia bergegas pergi ke masjid dam mengerjakan solat sambil berdoa kepada Allah.Seolah2 dia tidak mahu tahu apa yang akan terjadi sekiranya isterinya membuka kantong tersebut yang isinya hanyalah serbuk kayu.<br />Dia terus berada di masjid sehingga selesai menunaikan solat Isyak dan tidak mahu pulang juga.Apabila diagak keluarganya sudah tidur maka pulanglah Ata' ke rumahnya.<br />Dengan perlahan2 dia melangkah agar orang yang tidur tidak sedar kedatangannya.Tetapi didapatinya keluarganya belum tidur malah sedang membuat roti yang sangat sedap baunya.Dia sangat hairan dari mana keluarganya mendapat tepung sedangkan wang untuk membeli tepung tadi digunakan untuk menolong orang.<br />"Dari mana adinda mendapat tepung ?" tanya Ata' "Dari kantong yang abang bawa itulah,dari mana lagi.Saya kan suruh abang membeli tepung tadi,dah lupakah ?" jawab isterinya. "Ooooo. ya...ya." kata Ata' pura2 lupa.<br />Ata' sedar bahwa tepung itu adalah kurnia Allah.Dia telah merubah serbuk kayu pemberian temannya itu menjadi tepung yang sangat baik karna Dia Maha Kuasa berbuat apa sahaja.Itu semua adalah berkat keikhlasannya menolong orang dan mengembirakan orang yang dalam kesusahan<br />Benarlah bahwa barang siapa yang mengembirakan saudaranya yang sedang kesusahan Allah akan mengembirakannya.Sebaliknya barang siapa yang yang membuat saudaranya susah,Allah akan menyusahkannya. </p>Ibnu Ramleehttp://www.blogger.com/profile/11206346260413142330noreply@blogger.com0